Semarak HUT Yayasan Lembaga SABDA ke-22: +TED@SABDA
Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-22, Yayasan Lembaga SABDA menyelenggarakan sebuah rangkaian acara +TED @ SABDA dengan moto "Knowledge Worth Sharing". Acara yang terinspirasi oleh konferensi +TED di Amerika ini diadakan sebanyak dua kali, yaitu tepatnya pada tanggal 7 & 14 Oktober 2016, di Griya SABDA. Melalui tulisan kali ini, saya ingin sedikit bercerita tentang acara yang diselenggarakan pada tanggal 7 Oktober.
Cetak tulisan iniUMUR SABDA SPACE 9 TAHUN 12 MENIT
Oleh: Tante Paku*
Ada beberapa cara untuk menghitung umur anjing. Bagi mereka yang menggeluti dunia peranjingan pasti memahami cara menghitungnya, tetapi bagi yang konvensional hanya bisa memperkirakan bahwa umur anjing 1 tahun sama dengan 7 tahun umur manusia. Ada lagi yang berpendapat bahwa umur anjing jauh lebih cepat daripada umur manusia saat dua tahun pertama, yaitu tahun pertama anjing sebanding dengan 15 tahun umur manusia.
Kenapa saya memulai tulisan tentang Ulang Tahun SABDA Space yang ke-9 ini dengan mengaitkan umur anjing? Karena saat acara Kopdar, yang dibuka oleh blogger SS Love, ia menyinggung soal anjing. Ia dulu pernah diberi anjing mungil oleh Tante Paku. Blogger Wallcot juga pernah mendapat anjing yang sama mungilnya. Jadi, apakah usia sebuah situs itu bisa disamakan dengan umur seekor anjing?
Cetak tulisan iniPiano, Sebuah Mimpi yang Diwujudkan Tuhan
Belakangan ini makin sering terdengar lantunan nada-nada indah nan merdu dari dalam ruang perpustakaan, sekaligus ruang training, Yayasan Lembaga SABDA. Memang benar, hadirnya sebuah piano di dalam ruangan itu sungguh memberikan suasana yang berbeda dari waktu-waktu sebelumnya. Apabila tadinya kami pergi ke ruangan itu hanya untuk membaca atau mencari sumber bahan, sekarang kami bisa bermain piano sambil bernyanyi dan bersenandung ria. Saya dan teman-teman sering melakukannya. Ketika jam kerja berakhir, saya kadang akan bermain piano dan teman-teman bernyanyi, atau sebaliknya. Dengan alat-alat musik lain yang sudah lebih dulu hadir di sana, yaitu gitar dan cajon, berada di ruangan tersebut bisa menjadi saat-saat yang paling menyenangkan dari seluruh aktivitas hari itu.
Cetak tulisan iniPelajaran dari Sesi 3: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”
Oleh: Wiwin*
Seminar "Menjadi Manusia Bintang Lima" yang diadakan di Griya SABDA pada tanggal 21 Februari 2015, dibawakan oleh pembicara skala nasional, yaitu Andrias Harefa, BAA BSS.
Sesi ketiga dari seminar ini membahas tentang "problem yang dialami untuk menjadi manusia bintang lima". Bapak yang telah berhasil membawa putri-putrinya lebih maju dalam "Bible reading" dibanding dirinya sendiri ini, menjelaskan bahwa problem yang menghambat proses menjadi manusia bintang lima adalah "problem identitas". Problem identitas ini memang cukup signifikan pengaruhnya dalam proses menjadi "manusia bintang lima". Atas dasar apa/siapa konsep identitas ini dibangun akan menentukan manusia macam apa dia nanti; Tuhan atau dunia?
Cetak tulisan ini@SABDA — Seri Revolusi Hati: Menjadi Manusia Bintang Lima
Menjelang perayaan ulang tahun Yayasan Lembaga SABDA yang ke-20 pada bulan Oktober 2014 yang lalu, ide @SABDA memang telah digulirkan beberapa kali. @SABDA adalah kerinduan mengadakan kegiatan di Griya SABDA. Kerinduan itu terwujud pada bulan Oktober ketika YLSA mengadakan seminar "The World is Flat", Peluncuran Alkitab Digital Aksara Jawa, Digital Bible Engagement, Nonton Bareng , dsb..
Cetak tulisan iniMenata Buku-Buku di Perpustakaan YLSA
Saya teringat dengan kesibukan triwulan 2013 yang lalu dan ingin membuat catatan supaya tidak terlupakan, khususnya ketika kami mulai sibuk menata Perpustakaan YLSA.
Tiga bulan sebelum mengakhiri tahun 2013 adalah bulan-bulan yang sungguh sibuk bagi seluruh staf divisi Publikasi. Selain mengerjakan tugas-tugas rutin publikasi dan mencari bahan untuk situs Natal, kami juga sibuk menyiapkan laporan akhir tahun, mengerjakan AYT dan AMD, serta membantu pelaksanaan KKR regional dari tim STEMI. Pada saat yang bersamaan, divisi Publikasi juga harus mengerjakan pengaturan dan pengategorian buku-buku perpustakaan di Griya SABDA. Tugas ini cukup mendesak karena saat itu kami sudah akan segera pindah dari gedung kantor lama ke kantor baru, yang tak lain dan tak bukan adalah Griya SABDA.
Cetak tulisan iniHadiah Buku untuk Perpustakaan YLSA
Siang itu saya memandang setumpukan buku-buku di Perpustakaan Griya SABDA dengan perasaan lega. Akhirnya, tugas saya selama beberapa hari ini bisa selesai juga. Tugas tersebut sebenarnya tidak berat, hanya saja menyita banyak waktu. Untungnya, saya cukup menikmati tugas ini. Dikelilingi tumpukan buku-buku berkualitas, sensasi saat membuka plastik yang membungkus buku, dan aroma buku baru yang khas, semua itu menggugah semangat membaca saya. Sampai di sini mungkin Anda bertanya-tanya, tugas apakah yang saya kerjakan dan baru saja saya selesaikan?
Cetak tulisan iniNatal YLSA 2013: “Born to Die, so We May Live”
Itulah tema Natal YLSA tahun ini. Tuhan Yesus dilahirkan untuk mati sehingga kita bisa menikmati kehidupan di dalam Kristus. Oleh karena pengorbanan-Nya, kita bisa memperoleh pengampunan. "Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa" (Galatia 4:5-6).
Cetak tulisan iniKerja Bakti di Griya SABDA
Kantor Griya SABDA adalah kantor impian kami. Kami harus melalui banyak suka duka dan waktu yang panjang untuk mendapatkan Griya SABDA serta merenovasinya. Tapi singkat cerita, ketika renovasi selesai pada Oktober yang lalu, Bu Yulia memberikan pengumuman bahwa pada awal November semua staf YLSA akan memulai proses pindahan ke kantor yang baru.
Cetak tulisan ini